8 Tips menjadi Penerjemah Handal
Delapan tips ini berkaitan dengan apa saja yang harus dilakukan oleh seorang penerjemah ketika mengerjakan proyek terjemahan hingga mengirimkannya kepada klien, baik itu klien sebagai pengguna akhir atau agensi/biro terjemahan.
1. Riset peristilahan
Kita adalah penerjemah, bukan pengarang. Teks yang kita terjemahkan tentu saja harus mengikuti peristilahan yang sudah ada. Dalam hal ini, kita harus membiasakan diri ngubek-ngubek kamus dan glosarium. Kalau ada pertentangan antara istilah baku dan istilah di masyarakat, silakan tanyakan kepada klien, mereka maunya yang bagaimana. Kalau kita merasa bisa menebak padana dari istilah asing, jangan malu-malu untuk mengujinya di Google, setidaknya untuk melihat apakah istilah tersebut sudah digunakan atau masih asing. Kalau punya teman atau kenalan yang menguasai bidang yang kita terjemahkan, jangan ragu untuk bertanya.
2. Penyuntingan
Sebaiknya kita luangkan waktu untuk memeriksa hasil terjemahan kita terhadap naskah sumber, usahakan kalimat demi kalimat asli. Apakah makna di naskah sumber sudah tersampaikan secara akurat pada naskah sasaran?
3. Baca ulang hasil terjemahan
Dalam hal ini kita perlu memastikan apakah kalimat-kalimat di bahasa sasaran sudah memiliki keterbacaan yang baik dan terkesan alami? Kalau bahasa sasaran masih terasa kuat sebagai naskah terjemahan , berarti kita harus memolesnya lagi.
4. Seragamkan format
Format berkaitan dengan tata letak dan tampilan teks atau naskah. Kita harus memastikan agar segala macam format sudah sesuai dengan naskah sumber. Jangan lupa memeriksa tabel dan grafik, jika ada.
5. Periksa ejaan
Ini bagian yang mutlak harus kita lakukan. Jangan sampai kita mengirimkan pekerjaan yang mengandung banyak kesalahan typo. Berbuat salah memang manusiawi. Tapi terlalu banyak kesalahan typo, apalagi jika berulang, menunjukkan bahwa kita adalah manusia yang ceroboh, tidak cermat, dan tidak peduli pada mutu pekerjaan kita.
6. Periksa kembali setiap konversi
Ada kalanya kita harus melakukan konversi, perubahan satuan. Mungkin berkaitan dengan mata uang, entah simbolnya atau nilainya. Terkadang juga menyangkut pengukuran jarak, satuan panjang, suhu, dll. Jangan lupa juga bahwa seringkali kita harus mengubah titik menjadi koma, seperti dalam “3.5 cm” dan “3,5 cm”.
7. Pengiriman hasil pekerjaan
Jangan mengirimkan hasil terjemahan tanpa melalui langkah-langkah di atas. Sebagai orang yang mencari nafkah dengan melakukan pekerjaan penerjemahan, tentunya kita ingin memberikan kesan yang baik kepada klien. Dalam hal ini, kewajiban kita adalah mengirim hasil terjemahan dalam format yang sesuai dan pekerjaan dikirim tepat pada waktunya.
8. Minta konfirmasi dari klien
Ini terutama berlaku bagi pengiriman pekerjaan melalui e-mail. Jangan lupa untuk meminta konfirmasi penerimaan hasil terjemahan dari klien, supaya jelas bahwa pekerjaan telah tuntas dan klien telah menerima file kiriman dengan tanpa kendala. Kalaupun misalnya ada kendala, misalnya klien minta file format .doc tapi kita malah mengirim format .docx, itu bisa segera ketahuan masalahnya tanpa harus menunggu berlarut-larut.
ConversionConversion EmoticonEmoticon