Sungguh Menyenangkan Bisa Ikut Menentukan



Suatu hari keluarga besar kita berencana Liburan ke luar kota, sebelum menentukan berlibur ke daerah mana, dilakukan terlebih dahulu diskusi untuk menentukannya. karena banyaknya pilihan dari masing2 anggota keluarga maka diskusi menjadi semakin seru. 

Dengan ditemani makanan dan minuman yang ada, berbagai alasan dan argumen mengenai kelebihan dan kekurangan suatu destinasi pun diutarakan. Suara - Suara dari Anggota yang Lebih Muda terdengar sangat Semangat membahas wahana - wahana Wisata di berbagai kota, kaum Tua pun tampak tak mau kalah menceritakan berbagai kota wisata yang pernah mereka kunjungi dengan sedikit nostalgia.

setelah berdiskusi sekian lama tersisa 2 pilihan Kota tujuan Liburan yg terbaik. Seluruh anggota keluarga yang telah dianggap dewasa memilki hak untuk menentukan tempat liburan. 
Agar Perdebatan tidak berlarut - larut, maka Untuk menentukannya, Masing2 anggota keluarga dapat memilih pilihan yang ada. 

Bagaimana, cukup menarik kan? Sebagai anggota keluarga, Kita masih bisa mengutarakan Pendapat dan Berhak untuk Menentukan Kota tujuan berlibur yang kita Ingingkan... 

Oke, coba kita mundur lagi sejenak, namun dengan keadaan yang sedikit berbeda.... 

Jadi, untuk menentukan Kota tujuan berlibur di pilih berdasar keinginan sesorang, atau hanya berdasar keinginan sekolompok kecil keluarga kita saja tanpa Boleh yang lain mengutarakan kelebihan ataupun kekurangan tempat berlibur..

kewenangan tersebut hanya dimilki oleh Paman dan tante tertua, karena dianggap mereka mumpuni untuk memilih tempat liburan... 

Aturannya Jelas! Pilihan Tempat berlibur Tidak didiskusikan dan Keputusan Paman dan Tante Tidak dapat diganggu gugat! 

Bagaimana rasanya? Menyenangkan? Sangat menyenangkan? Tidak menyenangkan? Sangat Tidak menyenangkan? Atau Ragu-Ragu (Nostalgia Pilihan Jawaban mata pelajaran PSPB, hehehe )


Dari cerita di atas, Sebagai anggota keluarga tentu akan sangat menyenangkan jika suara kita didengar, terlebih jika kita memiliki HAK untuk turut menentukan sebuah keputusan, walaupun hanya sebuah keputusan untuk berlibur. 

Begitu pula dengan penentuan yang lebih krusial seperti memilih Kepala Daerah (Gubernur & Bupati/Walikota). Sebagai Rakyat yang Murni Tanpa Kepentingan dalam Politik Praktis, Tentu akan lebih menyenangkan dan Mengasyikkan jika Hak untuk memilih Kepala Daerah diberikan langsung kepada Rakyat,.




Sungguh menyenangkan apabila Rakyat dianggap cakap untuk berdemokrasi, Rakyat dianggap Mampu untuk menentukan Pemimpinnya. 

Namun Apa Daya, Kini Hak tersebut Dicabut dan diberikan kepada Sekelompok Orang saja, Dengan Berbagai Dinamika dan Akrobat Politik yang dipertontonkan Para Anggota parlemen di berbagai media, Kini Keputusan Hukum dan Politik telah diambil yaitu Kepala Daerah dipilih oleh DPRD! 

Di Tengah Berbagai Argumen serta Pro dan Kontra, inilah mekanisme yang akan kita jalani untuk kedepannya. 

CATATAN: 
- Penggambaran Berdasar menyenangkan ataupun Tidak menyenangkan bagi Rakyat yang hidup Tanpa Kepentingan Politik Praktis.
- Kedua Opsi, baik Pemilihan Langsung ataupun melalui DPRD sama2 mempunyai beragam argumen baik dari segi Historis, Sosial Politik maupun Konstitusi
- Jika Anda Seorang kader atau Anggota Partai silahkan ajukan argumen sesuai kepentingan yang sedang dilakoni. 
- Bagi Rakyat biasa, akan sangat menyenangkan jika dianggap cakap dan mampu berdemokrasi.
- Atau Pola Pokir Anda telah terbentuk seakan akan diri Anda adalah seorang Kader Partai Politik yang sarat dengan kepentingan?? its your choice!



Baiklah, Selamat Menjalankan Wewenang wahai Wakil Rakyat...

Semoga Anda Pilihkan Kepala Daerah yang Terbaik Untuk Kami....!!



(Catatan Administrasi:
Hingga tulisan ini dibuat, karena diatur dengan Peraturan Khusus (Lex Spesialis) maka DKI Jakarta, Papua dan Aceh, Pilkada tetap dilakukan langsung oleh rakyat )



















Previous
Next Post »
Thanks for your comment

Recent Post

Sample Footer