Gunung Emas Almayer: Obsesi Seorang Arkeolog




'Gunung Emas Almayer' hadir dari tangan produser yang membuat trilogi 'Merah Putih'. Selain menggaet sutradara yang memiliki jam terbang internasional seperti U Wei, film yang dibintangi Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, El Manik dan Alex Komang ini juga menghadirkan aktor Inggris Peter Obrien.

'Gunung Emas Almayer' diproduksi Media Desa Indonesia yang memproduksi Trilogi Merah Putih yang bekerjasama dengan PH Malaysia Tanah Licin.

Selain membangun pemukiman dan kapal layar, 'Gunung Emas Almayer' juga mengambil set di gua, hingga ke tengah hutan. 

Produksi film ini menghadirkan kolaborasi aktor internasional. Mem, istri Almayer, diperankan oleh aktris Melayu berdarah Betawi Sofia Jane. Sedangkan karakter Nina dimainkan aktris cantik blasteran Malaysia.

Pangeran Malaka yang tampan, Dain Maroola, diperankan oleh Adi Putra, seorang aktor asli Indonesia yang bekerja di Malaysia. Taminah diperankan oleh Rahayu Saraswati Djojohadikusumo yang terkenal dalam filmnya Trilogi 'Merah Putih'. 

Adegan dibuka dengan latar Malaka abad ke-19, menggambarkan pemukiman di pinggir sungai dengan perahu yang lalu lalang sebagai moda transportasi. 'Gunung Emas Almayer' menawarkan kemegahan set yang dihadirkan dari masa lampau.

Film ini bercerita tentang Kaspar Almayar, seorang arkeolog dan pedagang senjata asal Belanda yang mencari gunung emas di Selat Malaka. Dalam penulusurannya akan gunung emas, ia dihadapkan banyak tantangan, baik dari pedagang Arab, manuver politik ketua suku adat setempat, hingga ancaman tentara Kolonial Inggris dan bajak laut.

Pangeran Malaka yang tampan bernama Daen Maroola membeli bubuk mesiu dari Almayer. Ketika Daen melihat Nina, putri Almayer, Daenpun jatuh cinta. 

Daen mengetahui letak gunung emas yang Almayer inginkan dan ngin membantu Almayer menemukan Gunung Emas tersebut, tetapi Almayer harus membantunya mendapatkan bubuk mesiu yang ia butuhkan. 

Almayer pun menyanggupi. Tanpa sepengetahuan Almayer, bubuk mesiu digunakan Daen untuk berperang melawan pasukan penjajah Inggris yang pada saat itu menguasai Malaka. Daenpun dianggap bajak laut pemberontak oleh Inggris dan ditetapkan menjadi  buronan.  


Previous
Next Post »
Thanks for your comment

Recent Post

Sample Footer